Ketertarikan

" Rasa tertarik biasanya muncul pertama kali ketika kita tidak sengaja melihat atau menemukan sesuatu, perasaan paling mendasar dari sebuah kekaguman."


Seperti yang ku bicarakan saat ini, dalam konteksi percintaan. Dan inilah yang kualami.

Bertahun tahun menjalani hubungan jarak dekat dan jarak jauh, hasilnya pun tergantung dan kandas. Suka sama sahabat sendiri, pada akhirnya jatuh cinta sendiri. Pernah tertarik dengan orang, tapi sepertinya susah didekati. Lalu ada orang lain yang mendekat, dan kepadanya aku membuka hati. Mencoba mengenal dan menyelami, meski tidak ada ketertarikan diawal. Dan memang benar, dia adalah orang baik. Aku percaya cinta akan tumbuh dengan sendirinya, seperti yang orang jawa katakan "witing tresno jalaran seko kulina". Dan ku mulai lagi hubungan jarak jauh itu. Tanpa hadirnya, akupun sudah biasa.

Rasa nyaman hadir tatkala waktu mulai berangsur berbulan. Aku tidak tau, apakah rasa nyaman dapat dikatakan rasa suka. Entahlah, aku tak tau itu. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, hingga ikatan yang kami jalani ini, bukan lagi mengikat kami tapi mengikat keluarga kami satu sama lain. Semua berjalan begitu saja. Terlebih usia ku yang terbilang sudah mumpuni untuk melangkah ke jenjang pernikahan, sangat wajar apabila keluarga ku menuntut ikatan resmi.

Apa yang terjadi dalam hidup kita tak pernah tau, sampai dititik kamu didekatkan dengan orang yang pernah menarik perhatianmu, dengan orang yang waktu itu rasanya susah untuk didekati. Dan itu terjadi diwaktu yang sudah tidak tepat lagi. Mungkin aku egois, tapi hatiku tertarik untuk mengenalnya lebih meski untuk moment yang aku tau, itu pasti sangat singkat. Dulu aku sempat menyukainya, dan ternyata kenyataan berbicara bahwa ia juga menyukaiku.

Andai kata, aku bisa mengatakan "Iya". Tapi sungguh aku tak bisa dan kenyataan harus diungkapkan. Sungguh itu menyakitinya, aku bahkan tak dapat berkata apa-apa. Hanya maaf dan terima kasih yang bisa ku lontarkan. Aku juga tidak tau, ketika kita dipertemukan lagi disatu tempat, seperti apa reaksinya, apakah akan pura-pura tak melihat, atau pura-pura seakan tak pernah terjadi apa-apa, apakah masih mau berteman, ataukah harus selalu menghindar. Lalu menghadapi situasi yang semisal seperti itu, aku tak tau harus berbuat apa. Kepada dia yang meski sekilas, sungguh kamu sangat membekas.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luasan Rasa

Relationship